Jumat, 15 Mei 2015

Fenomena Penggunaan Bahasa Gaul dikalangan Anak Remaja

Fenomena Bahasa Gaul di Kalangan Remaja
Bahasa dikenal sebagai alat utama dalam berkomunikasi antar- sesama bertujuan agar pesannya dapat tersampaikan dengan baik. Negara kita sendiri mengakui bahasa Indonesia sebagai bahasa negara dan nasional yakni bahasa persatuan antar masyarakatnya yang majemuk. Kecenderungan masyarakat khususnya para pelajar menggunakan bahasa asing dalam percakapan sehari-hari semakin tinggi. Bahkan yang lebih parah makin berkembangnya bahasa slank atau bahasa gaul yang mencampuradukkan bahasa daerah, bahasa Indonesia, dan bahasa Inggris.
Bahasa gaul merupakan bahasa anak-anak remaja gaul yang biasa digunakan sebagai bahasa sandi. Bahasa ini mulai dikenal dan digunakan sekitar tahun 1970 yang awalnya dikenal sebagai bahasanya anak jalanan / bahasa preman karena biasanya digunakan oleh para Prokem (sebutan untuk para preman) sebagai kata sandi yang hanya dimengerti oleh kelompok mereka sendiri. Tetapi bahasa prokem tersebut semakin berkembang dan mulai dimengerti oleh kalangan diluar kelompok preman dan anak jalanan karena seringnya mereka menggunakan bahasa sandi tersebut di tempat-tempat umum.

Bahasa gaul atau bahasa prokem terus berkembang dari masa ke masa. Ada sebagian kata yang diperkenalkan sejak tahun 1970an dan hingga kini masih sering dipakai. Namun tidak sedikit kata-kata itu sudah tidak dikenal lagi dan berganti dengan istilah lain yang lebih unik dan aneh.

Kata-kata tersebut bisa berasal dari bahasa daerah yang dipelesetkan artinya selain itu terkadang ada kata-kata tertentu diganti atau diubah redaksi katanya agar terdengar unik dan lucu.
Bahasa gaul saat ini memang telah menjadi fenomena dikalangan para generasi muda, bukan hanya dalam kelompok remaja kota tetapi remaja dipelosok pun telah mengenal bahasa gaul ini seakan sebuah tren masa kini yang tidak bisa dilewatkan.

Sementara dipihak lain, para orang tua dan kalangan dewasa mengeluhkan tata dan tutur bahasa anak-anak mereka yang semakin sulit dimengerti, jauh dari penggunaan tata bahasa yang baik serta terkesan serampangan.

Arus globalisasi dan modernisasi memang tidak selamanya memberikan dampak positif bagi masyarakatnya, akan selalu ada efek negatif dalam proses perkembangan salah satunya bisa jadi bahasa gaul ini.

Kita tahu bahwa bahasa gaul berasal dari bahasa-bahasa sandi yang secara sengaja dibuat oleh para kelompok anak jalanan, preman dan waria yang pastinya untuk menghindari orang diluar mereka mengerti apa yang mereka perbincangkan.

Namun, hal tersebut semakin lama semakin berkembang hingga menjadi bahasa gaul seluruh kalangan remaja. Jika hanya sampai disitu mungkin bahasa yang disebut bahasa gaul ini tidak sefenomenal yang kita alami saat ini, tetapi perkembangan teknologi telah menjadi media utama dalam proses penyebaran bahasa gaul.

Jejaring sosial yang semakin berkembang saat ini, yang diawali dari sebuah send message short (sms) hingga akun facebook, twitter, dll telah mengiringi penyebaran dan perkembangan bahasa gaul, bukan saja melalui pelafalan tetapi penulisannya pun semakin membingungkan dan terlihat mengerikan, mengapa demikian?

Ketika sebuah kalimat terdiri dari penggabungan huruf dan angka tetapi mampu dimengerti oleh mereka,misalnya ingin menuliskan "kemarin kemana aja?" akan ditulis menjadi "k3m4r1n k3m4n3 aj4h? bukankah ini merupakan hal yang luar biasa namun sekaligus sangat mengecewakan, ini sebenarnya bukanlah sebuah kebanggaan tetapi kebobrokan generasi muda saat ini yang terbukti suka menyalahi aturan, dan tidak menghargai bahasanya sendiri.

Lingkungan sekolah atau lingkungan pendidikan pastinya akan mengajarkan kepada siswa atau pelajarnya tentang ketatabahasaan yang baik dan benar. Namun kenyataannya para pelajar tersebut tetap keluar dari penggunaan bahasa yang baik dan benar.

Banyak yang mengatakan penggunaan bahasa Indonesia yang diajarkan disekolah atau lingkungan pendidikan terkesan kaku dan formal, akhirnya para remaja mencoba keluar dari kekakuan bahasa ini, yaitu dengan menggunakan bahasa gaul.

Mengingat semakin berkembangnya arus komunikasi, maka siswa telah mengesahkan pemakaian bahasa gaul di setiap situasi dan tidak memperhatikan keadaan dengan siapa dan dimana mereka menggunakan bahasa tersebut, kalau hal itu sampai dibiarkan terus terjadi, maka sikap kesopanan bahasa sebagai bentuk kesopanan terhadap orang yang lebih tua sudah terabaikan.

Kurangnya kesadaran untuk mencintai bahasa di negeri sendiri berdampak pada lunturnya bahasa Indonesia dalam pemakaiannya dalam masyarakat terutama di kalangan remaja.

Apalagi maraknya kalangan artis menggunakan bahasa gaul di media massa dan elektronik, membuat remaja semakin sering menirunya di kehidupan sehari-hari hal ini sudah menjadi hal wajar karena remaja umumnya suka meniru hal-hal yang baru terlebih jika menyangkut kehidupan para publik figur.

Menyesuaikan bahasa dengan lingkungan dan kelompok apa lawan bicara kita merupakan hal utama dalam menjalin komunikasi yang baik, karena bagaimanapun fungsi bahasa adalah sebuah media untuk menyampaikan pesan antar komunikan dan komunikator.

Sekalipun demikian, bahasa persatuan bangsa kita adalah bahasa Indonesia bukan bahasa gaul maka mulailah dari diri sendiri untuk membudayakan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam lingkungan

sumber : http://www.medanbisnisdaily.com/news/read/2013/06/02/32617/fenomena-bahasa-gaul-di-kalangan-remaja/#.VVYGvo7tmko

Tidak ada komentar:

Posting Komentar